Jackpot hari ini Result HK 2020 – 2021.
VIVA – Sudah menjadi rahasia umum, kalau penyedia jasa pembiayaan kendaraan atau leasing menggunakan jasa debt collector untuk mengaduk-aduk keberadaan penunggak utang. Mereka dikenal juga dengan istilah Mata Elang.
Julukan itu dikasih, karena biasanya mereka nongkrong dalam pinggir jalan raya sembari menyoroti pelat nomor kendaraan bermotor yang lewat.
Sembari memantau pelat nomor, jemari mereka giat mengetik di ponsel pintar. Bila ada yang datanya cocok, maka langsung dilakukan pengejaran.
Dari penelusuran VIVA Otomotif , Sabtu 5 Desember 2020, kawanan Mata Elang tersebut memakai aplikasi yang dirancang khusus untuk kebutuhan mereka.
Penggunaan itu bernama Supermatel , dan berisi data semesta kendaraan yang sudah menunggak pembalasan cicilan selama lebih dari tiga bulan.
Menurut pengembang, data yang tersedia cukup lengkap karena diperbarui tiap hari. Praktik ini dapat menampilkan nama pemilik kendaraan, leasing yang digunakan serta berapa lama sudah menunggak.
Untuk menggunakannya, Ceroboh Elang harus mendaftar dulu. Kemudian, mereka akan diberikan akses untuk masuk ke aplikasi tersebut. Rencana ini tersedia untuk ponsel yang menggunakan sistem operasi Android.
- Tangkapan layar
Selain Supermatel , ada juga aplikasi serupa yang diberi nama DTM. Namun, fitur yang tersedia hanya bisa melacak identitas pemilik kendaraan bermotor roda empat selalu.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi meminta kepada para-para bank atau pun lembaga pembiayaan, agar tidak menggunakan jasa debt collector semasa pandemi.
“Keluhan aku dengar dari tukang ojek, sopir taksi yang sedang memiliki nama motor atau kredit mobil, atau pun nelayan yang sedang memiliki kredit perahu, ” kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Mahkamah Konstitusi juga membuat vonis, yang menyatakan bahwa leasing tak bisa menarik kembali barang, hanya berpijak sertifikat jaminan fidusia. Untuk melaksanakan penyitaan, mereka harus mengajukan tuntutan terlebih dahulu ke pengadilan.